Pages

Selasa, 05 Juli 2011

cerita aliyah

Akhirnya harus OK..!
Awal kisah bermula dari Hafiz kecil yang bersekolah di SD 102083 Pabatu, yang gemarnya membuat mainan mobilan berbahan dasar batang pohon pisang atau disebut juga dengan debOK.
Setamatnya enam tahun di SD, ia pun melanjut study ke pondOK. Di awal kehadirannya, ia melihat tak banyak orang yang pemampilan luarnya jorOK. Ketika siang berganti malam, ia sering mengamati teman – temanya yang tidur di atas kasur sambil mendengkur atau disebut juga dengan ngorOK.
Empat tahun telah berlalu dengan meninggalkan pengalaman mendalam, dan sampailah ia pada saat yang ditunggu di tahun kelima dimana ia menjabat sebagai pengurus santri, khusus di bidang ibadah, dan menjadi perpanjang tanganan para pengasuh, yang automatis ia sudah memiliki anggota dengan sebutan A’dOK.
Diawal kepengurusan, semangatnya Hafiz remaja sangat membara, bagai pejuang yang menumpas penjajah sampai keOK. Kalau anggota terlambat kemasjid, nama – nama mereka akan dicatat, dan hukumanya yaitu dari masjid ke asrama mereka dengan berjalan jongkOK. Jika diantara mereka ada yang tak suka, maka tangan pun akan berkata, tepat di jidat mereka ia daratkan segenggam tonjOK. Setelah tragedi itu, Alhamdulillah mereka semua pada jera untuk terlambat, dengan kata lain mereka sudah kapOK. Di lain waktu, ada saja ulah para anggota di saf kelas tiga, mulai dari saf yang bengkOK, sampai berani ribut semerawut atau disebut dengan recOK. Atas perbuatan mereka, maka hukuman pun angkat bicara. Selesai shalat Hafiz mengumpulkan mereka di Mabna ar-Rahmah dengan di awali dengan tausyah dan di tutup dengan pukulan, itu ia lakukan karna terlalu seringnya mereka melakukan kesalahan atau disebutjuga dengan melakukan KhotOK. Di lain tempat, tepatnya di asrama anggota, pernah juga tanpa sengaja, ia melihat anggota menggelar acara asyik asoy mantap geboy bersama rokOK. Bukan main ia marah, sampai wajahnya berubah merah, tanpa banyak basa basi mereka semua di giring kekantor pengasuhan, untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka lakukan.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan tahun berganti tahun telah berlalu, di pagi hari yang cerah, disertai suara ayam berkokOK, tidak terasa  sudah enam tahun Hafiz belajar di pondOK. Dan kini saatnya ia akan berputar haluan dengan memperoleh peringkat Jayyid Jiddan.
Setelah seminggu berdomisili di rumah, Hafiz sering mendengar ayahnya mengetOK papan, karena memang sedang membuat kandang ayam. Dan ia juga selalu mendengar ibunya mengaji, mecuci, dan mengocOK telur dengan mangkOK dan sendOK. Inilah suasana rumahnya yang tenang, nyaman, walau sedikit agak kotor di belakang rumah yang tanahnya di penuhi dengan tempurung atau batOK, beserta banyak buah – buahan yang jatuh karena sudah bonyOK. Walaupun begitu, semua itu tidak mengurangi nafsu makan Hafiz, bahkan ia malah semakin lahap atau disebut juga dengan congOK.
Saat ini Hafiz telah menjadi mahasiswa di kampus islam negeri di Jakarta. Dan perlahan – lahan perubahan positif telah ia dapatkan, yang semulanya ia agak katrOK sekarang akhrinya ia jadi OK...!
CERITA TERSEBUT ADALAH  FAKTA  DENGAN DIBUMBUHI SEDIKIT FIKTIF.
APABILA TERJADI KESAMAAN TOKOH DAN KARAKTER
MAKA PENULIS BERSEDIA DIBAWA KE RUMAHSAKIT TERDEKAT DI KOTA ANDA.
CIPUTAT, 25 JUNI 2011.Selesai di kontrakan kelam  yang banyak nyamuk kalau malam.



Jumat, 01 Juli 2011

assalamualaikum